Joseph Rosenfield (Investor)

Josep Rosenfield
The Best Investor You've Never Heard Of
Musim semi ini di sebuah apartement biasa di Des Moines, Joseph (Joe) Frankel Rosenfield merayakan ulang tahunnya ke-96. Anda barangkali belum pernah mendengar tentang Joe, tetapi percayalah: Anda dapat belajar banyak darinya. Rosenfield membuat uang berkembang lebih cepat dan lebih lama daripada siapapun di dunia, dengan (caranya yg unik) mengabaikan langkah2 konvensional dalam berinvestasi. Sejak 1968, ia telah mengembangkan uang 11 juta dollar menjadi 1 milliar dollar. Dia mengumpulkan gain sebanyak itu bukan dari ratusan kali short-term trading, melainkan dari membeli dan menyimpan -- sering sampai beberapa dekade.

Dalam 30 tahun, ia melakukan 'investasi besar' kurang dari setengah lusin dan menjualnya lebih jarang lagi. Katanya, " Jika Anda suka pada suatu saham, Anda harus siap menyimpannya dan tdk melakukan apapun setelah itu." Dari pertengahan 60-an sampai pertengahan 90-an, Joe adalah anggota kunci dari komite investasi di almamaternya, Grinnell College di Grinnell, Iowa. Joe melakukan investasi bukan utk dirinya sendiri, melainkan utk almamaternya. Menjelang 1999, Grinnell College, dengan 1300 mahasiswa dan luas 108 acre, memiliki dana abadi (endowment) per pelajar terbesar dibandingkan semua college liberal art swasta lainnya di Amrik. Total dana abadinya mencapai 1,02 milliar dollar, jauh lebih besar dari college2 besar seperti Carnegie-Mellon and Georgetown.

Joe adalah orang yg mengubah college kecil terbaik di Amrik menjadi college yg terkaya. Joe lulus dari Grinnell dengan gelar B.A. di bidang ilmu politik tahun 1925.

Tahun 1948, setelah membuka praktek hukum lebih dari 20 tahun, Joe menjadi chairman Younkers, sebuah jaringan retail yg berkembang. Tahun 1960-an sekitar umur 65, Joe mulai mengabdikan waktunya utk Grinnell College, di mana dia menjadi anggota dewan Grinnell sejak 1941. Joe masih ingat saham pertama yg dibelinya setelah crash bursa tahun 1929. Katanya, "Awalnya saya melakukan terlalu banyak investasi short-term, saya membeli dan menjual stock dalam 30, 60, atau 90 hari, saham2 seperti Studebaker, Dodge, dan Nash Motors.
Saya kira saya dapat menghasilkan uang banyak dari itu, tetapi saya salah. Saya tidak bangkrut, tetapi saya mengalami loss besar. Short term selalu akan melukai Anda pada akhirnya." Itu adalah pelajaran yg selalu diingatnya dan yg kemudian menentukan strategi investasinya utk Grinnell College, almamaternya. Katanya," Government bonds tidak akan menguntungkan Grinnell." Jadi dia mulai mencari stock2 yang dapat dimiliki long-term.
Tahun 1967, ia bertemu dengan Warren Buffett, dimana Joe membeli 300 lembar saham Berkshire Hathaway milik Warren seharga 5,252 dollar. Tahun 1968 Warren bergabung ke dewan Grinnell. Tahun yg sama Robert Noyce, anggota dewan Grinnell lainnya, memberitahu Joe tentang perusahaan barunya, yg ia dirikan bersama Gordon Moore dan Andrew Grove, yg kemudian bernama Intel.
Grinnell meng-invest 100 ribu dollar, Joe dan anggota dewan lainnya masing2 invest 100 ribu dollar, sehingga Grinnell menyuplai sekitar 10% dari total 3 juta dollar dari modal venture awal perusahaan Intel.

Tahun 1974, tiga tahun setelah Intel go-public, saham bagian Grinnell telah berlipat ganda menjadi 27 juta dollar, meskipun stock market kehilangan value 40%. Sementara itu Joe tetap membuka mata dan pikirannya lebar2. Tahun 1976, Joe mendengar dari Buffett, bahwa sebuah stasiun TV bernama WDTN Dayton, akan dijual. Joe membeli WDTN dengan harga hanya 12,9 juta dollar, atau hanya 2,5 kali revenue, dimana tv swasta lain menjual 3 sampai 4 kali revenue. Kemudian tahun 1978 sampai 1981, atas saran Buffett, Joe mengeluarkan 10 juta dollar atau sepertiga dari keseluruhan dana abadi Grinnell, utk membeli Sequoia Fund. Tahun 1989, Joe membeli 25 juta dollar saham Freddie Mac, sebuah perusahaan Home Loan Mortgage Federal.

Saat ini, hampir dua pertiga dana abadi Grinnell, lebih dari 600 juta dollar, ada di Sequoia. Ini adalah investasi terbesar di mutual fund yg dilakukan oleh single share-holder. Antara 1977 dan 1997, Sequoia mengalahkan 94% dari semua 'diversified U.S. stock funds' dan mengalahkan S&P 500 dengan 2,7 persen pertahun. Freddie Mac meroket sepanjang tahun 1990-an dan Joe mendapat gain sekitar 130 juta dollar darinya. Dana abadi Grinnell terbagi pada kurang dari 20 jenis stock dan mutual fund, termasuk 10 stock di Sequoia. Joe melakukan sesedikit mungkin, jarang membeli dan hampir tdk pernah menjual. Bahkan dia menganggap 'menjual adalah suatu kesalahan'. Antara 1974 sampai 1980, Joe menjual saham Intel yg dimiliki Grinnell seharga 14 juta dollar, atau 4583 % profit ! (Grinnell invest di Intel sejak perusahaan itu berdiri tahun 1968 dengan 'hanya' 300 ribu dollar). Kata Joe waktu itu," I wish saya bisa menyimpannya, menjual saham Intel adalah kesalahan terbesar yg pernah kami lakukan. Kami kehilangan tak kurang dari 50 juta dollar." (Kenyataannya: Saham Intel yg dipegang Grinnell sekarang bernilai beberapa milliar dollar!!)

Grinnell menjual WDTN karena nilainya meningkat terlalu cepat. Hearst Corp. membeli WDTN dari Grinnell seharga 49 juta dollar atau profit 281%. Joe menjual saham Grinnell di Berkshire Hathaway seharga 3,7 juta dollar antara tahun 1989 dan 1993. Di tahun 1999, Sequoia lost 16,5 % sedangkan Freddie Mac turun 27 %. Investor lain pasti sudah keluar, tetapi Joe tidak.

Katanya," Kenapa saya harus kuatir? Terlalu banyak orang nervous dan panic saat sahamnya turun beberapa persen. That's what stocks do! Saya pikir Sequoia dan Freddie Mac akan menghasilkan banyak uang utk Grinnell.". "Ada banyak propaganda yg membuat orang percaya bahwa ketidaksabaran akan berbuah ('impatience will pay off'), Tetapi ketidaksabaran adalah langkah pasti utk kehilangan uang ('impatience is a sure way to lose money'). Saya selalu melihat jauh ke depan. I've got nothing but time. "

Apa arti penting Joe utk Grinnell College? Dana abadi yg dikembangkan Joe telah memungkinkan biaya kuliah di Grinnell 14% lebih rendah dibandingkan college sejenis, dan menyediakan bantuan kepada 91% mahasiswanya dengan pengalaman belajar yg menyenangkan (dengan jumlah siswa 16 orang per kelas).

Pelajaran berharga dari Joe:
1. Do a few things well.
Joe membangun portofolio milliaran dollar bukan dengan membagi uangnya dalam jumlah kecil2 pada sejumlah besar saham2 yg bagus, tetapi dengan meng-invest banyak sekali uang pada hanya sejumlah kecil saham yg menurutnya sangat bagus. Jika Anda menemukan investasi yg Anda sangat mengerti, belilah dalam jumlah sebanyak mungkin.

2. Sit still.
Jika Anda menemukan investasi yg Anda mengerti betul, bertahanlah. Potensi long-term saham2 itulah yang membuat Anda membelinya pertama kali. Jangan sampai kerugian short-term membuat Anda menjualnya. Kesabaran, yg diukur tidak hanya dalam jangka tahunan tetapi juga dekade-an, adalah senjata paling ampuh utk investor. Tahun 1990, setelah Joe membeli Freddie Mac, saham itu meluncur turun 27% sehingga investasi total Grinnell menyusut hampir sepertiga. Meskipun Sequoia mengalahkan S&P secara kumulatif dari tahun 1979 sampai 1998, Sequoia underperform terhadap S&P selama 8 tahun dari masa tersebut. Tidak seperti investor mutual fund lain yg memegang sahamnya rata2 3 tahun, Joe tidak pernah panik. Kata Buffett, " Joe invest tanpa emosi dan dengan analisis."

3. Invest for a reason.
Joe adalah contoh nyata bahwa kekayaan adalah suatu cara utk mencapai tujuan, bukannya kekayaan sebagai suatu tujuan. Anak satu2nya meninggal tahun 1962, istrinya meninggal tahun 1977. Joe mendedikasikan hampir semua waktu dan kekayaannya utk almamaternya Grinnell College. Ironisnya, dari 57 gedung di Grinnell College, tidak ada satupun yg diberi nama Rosenfield dan bahkan banyak mahasiswa yg tidak mengenal namanya.........

by: Jason Zweig

Posted in Label: , , |

0 komentar: